JURNAL BOH FORUM KEMISAN 11 MARET 2010 Diskusi Sejarah GMR FM, Workshop BOH Gelombang 2, Historiografi Tradisional

JURNAL BOH  FORUM KEMISAN 11 MARET 2010
Diskusi Sejarah GMR FM, Workshop BOH Gelombang 2, Historiografi Tradisional

Oleh Kimun666

Ada tiga agenda utama yang dibahas BOH dalam Forum Kemisan kesempatan kali ini. Tiga agenda tersebut adalah rencana diskusi dua bulanan BOH yang rencananya kali ini akan ngaguar sejarah GMR FM, sebuah riset yang dilakukan Dian AQ Maulana, rencana workshop BOH gelombang ke dua, dan materi mengenai Historiografi Indonesia. Mari kita ikuti satu-satu.

Diskusi Publik Dua Bulanan BOH : Sejarah GMR FM

Sejarah GMR FM adalah tema yang digarap oleh Dian AQ Maulana sebagai ranah risetnya di BOH. Tema ini sudah ia kerjakan selama setahun ini dans ejak akhir 2009 disepakati menjadi salah satu tema yang akan dikedepankan dalam diskusi dua bulanan BOH. Awalnya diskusi tema sejarah GMR FM ini akan urung dilaksanakan karena Dian AQ Maulana berkali-kali menegaskan ketidaksiapannya. Kimung juga awalnya mengiyakan ketidaksiapan itu. Namun demikian ketika bercakap lagui dengan reggie hari selasa tanggal 9 Maret 2010 mengenai revitalisasi program BOH tahun ini, semangat Kimung untuk mengangkat sejarah GMR FM di Forum Kemisan kembali menyala. Dalam jurnalnya Reggi menegaskan pentingnya diskusi mengenai sejarah GMR FM sebagai titik tolak perkembangan scene musik rock di Kota Bandung awal tahun 1990an.

Disoroti, masa itu perkembangan musik rock di Kota Bandung sangatlah pesat dan GMR adalah salah satu sumber informasi yang paling penting dalam mendukung perkembangan ini. Dibandingkan dengan banjir informasi masa kini, dinamika perkembangan tahun 1990an dengan ikon GMR FM nya memang sangat fenomenal. Stasiun radio ni mampu membuat sebuah pergeseran nilai yang pada gilirannya membentuk wajah music rock Bandung seperti hari ini. Hari ini, walau begitu banyak informasi di luaran sana mengenai msuik rock dan metal, dinamika perkembangan kaum muda di Kota bandung tak pernah bisa segairah zaman GMR lagi. Fenomena inilah yang menarik untuk dibahas dan dipelajari bersama dalam diskusi sejarah GMR ini.

Forum Kemisan minggu ini—dihadiri Kimung, Reggi, Addy Gembel, Zia, Arief, Viki, dan Andri—membahas latang belakang pembahasan diskusi sejarah GMR FM meliputi latar belakang diskusi, berbagai topik yang akan diangkat, hingga penyusunan kepanitiaan yang kemudian sepakat memilih Zia untuk menjadi head project diskusi ini. Diskusi ini rencananya akan digelar 25 Maret 2010 di Commonroom, mengetengahkan sumber pembicara Arin, Ridwan, Bey, Ugun, Dian AQ maulana, serta beberapa scenester senior yang seangakatan dengan GMR FM. Untuk lebih lengkapnya report diskusi akan segera diupload.

Untuk sementara, simaklah abstrak penelitian Dian AQ maulana mengenai sejarah GMR FM,

“GMR DAN PENGARUHNYA TERHADAP SCENE MUSIK ROCK DI BANDUNG 1991-1999

Radio dan musik adalah dua buah sisi mata uang yang berbeda, tapi merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Radio dan musik memiliki simbiosis yang saling berkaitan dan memiliki dinamika yang tidak dapat dipisahkan antara keduanya. Radio akan selalu membutuhkan berbagai lagu untuk playlist ataupun untuk memperkuat image mereka dan di sisi lain band membutuhkan radio untuk memperkenalkan karya mereka.

“Generasi Muda Radio Rock Station” adalah sebuah radio swasta di Bandung, metamorfosis dari radio sebelumnya ”YG; Young Generation”. GMR dalam perkembangannya selalu memutarkan lagu-lagu rock, beberapa acara yang menjadi legenda dalam dinamika GMR diantaranya Sixsix dan Sunday Rock. Dalam biografi Ivan Scumbag ”My Self SCUMBAG; beyond life and death ” di halaman 26 kimung menulis, bagaimana GMR khususnya acara Sixsix sangat mempengaruhi ivan CS di kala itu/ tahun 1993.
Berdasarkan dari sanalah saya pribadi ingin menulis bagaimana sebenarnya pengaruh GMR radi ini terhadap scene music rock di kota Bandung. Karena seperti kita ketehaui pas band, sebuah band pioneer indie kota Bandung, terlahir dikarenakan adanya radio ini.”

Uraian di atas adalah sebuah hal yang penting dan menarik untuk dikaji lebih mendalam, agar sebuah dinamika yang lahir dari GMR dalam jenjang tahun 1991-1999 ini tidak hanya diingat segelintir orang apalagi bila hanya jadi sebuah sejarah saja.

Workshop Gelombang Ke Dua Bandung Oral History April 2010

Pembahasa kemudian berlanjut ke rencana workshop gelombang ke dua BOH yang rencananya akan digelar sepanjang April. Pembicaraan focus kepada target peserta workshop yang masih ditentukan random, namun mengerucut pada mahasiswa, remaja, dan diutamakan para perempuan. Hal ini ditegaska Reggi untuk lebih memperbanyak peran kaum wanita di scene independen ini, terutama di ranah riset. Perempuan difokuskan karena bagitu banyak sudut pandang yang berbeda akan muncul dari visi feminin. Agar mengikat para perempuan ini untuk terus berada di scene, maka BOH juga menilai harus ada atmosfer baik yang diciptakan oleh BOH agar aspirasi para perempuan bisa difasilitasi.
Masih belum ada perbincangan lebih jauh mengenai workshop ini, namun demikian secara materi pengajaran Kimung sudah beres 90 %, tinggal meikirkan teknis pelaksanaan workshop dan pengajarannya saja. So, pantau saja terus kabar-kabar terbaru dari BOH!!

Historiografi Tradisional

Materi mengenai historiografi tradisional akan di upload secara terpisah dalam tag Materi BOH. So just wait and see oks!

Sampai jumpa Kamis depan!!!

Leave a comment